Persatuan Ulama Palestina Peringati  51 Tahun Musibah “Pembakaran Al-Aqsa”

Dr. Marwan Abu Ras, mengungkapkan bahwa pelanggaran hukum terhadap Al-Aqsa tidak akan berakhir jika Israel belum berhenti menjajah Palestina. Israel akan terus menuang minyak melalui politik “pembagian” terhadap situs sejarah umat Islam tersebut. Api yang berkorbar di Al-Aqsa tidak akan padam sampai mereka angkat kaki dari seluruh wilayah Palestina,  ujar ketua Persatuan Ulama Palestina.

BY Edited Mon,24 Aug 2020,01:11 PM

 

Jalur Gaza, SPNA- Persatuan Ulama Palestina di Jalur Gaza menggelar peringatan 51 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsa, Mingu (23/08).

 

Aksi yang digelar di Masjid Umari, Jalur Gaza tersebut juga menyatakan penolakan keras terhadap upaya normalisasi  yang dilakukan negara-negara Arab dengan Israel.

 

Dr. Marwan Abu Ras, mengungkapkan bahwa pelanggaran hukum terhadap Al-Aqsa tidak akan berakhir jika Israel belum berhenti menjajah Palestina. Israel akan terus menuang minyak melalui politik “pembagian” terhadap situs sejarah umat Islam tersebut. Api yang berkorbar di Al-Aqsa tidak akan padam sampai mereka angkat kaki dari seluruh wilayah Palestina,  ujar ketua Persatuan Ulama Palestina.

 

Menurutnya sikap diam umat Islam umat Islam terhadap Al-Aqsa membuat Israel diatas angin dan semakin berani melanggar hukum. “Mereka yang bekerjasama dengan Israel telah mengorbakan keyakinan dan agamanya, serta kiblat pertamanya, ‘’ tegas Abu Ras.

 

Pada tahun 1969, seorang Yahudi ekstremis berkebangsaan Australia, Denis Michael Rohan membakar koridor timur Al-Aqsa al-Mubarak. Api melahap dinding, atap dan dekorasi langka serta seluruh bagian dalam Masjid. Hampir bangunan bagian Masjid Al-Aqsa hangus.  

 

Pembakaran Al-Aqsa tersebut adalah bagian serangakain tindakan Israel untuk melenyapkan peninggalan bersejarah dan identitas umat Islam di Palestina.  Dewan Keamanan PBB menyampaikan duka mendalam atas pembakaran Al-Aqsa. Hal ini seperti tertuang dalam putusan DK PBB nomor 271 tahun 1969, dan disetujui hampir seluruh anggota DK PBB.

 

Dalam peringatan 51 tahun pembakaran Al-Aqsa,  Universitas Islam tertua dunia, Al-Azhar Asy-Syarif, menyatakan bahwa pembakaran Masjid Al-Aqsa adalah aksi terorisme paling keji.

 

 Al-Azhar juga menegaskan bahwa usaha untuk membakar Masjid Al-Aqsa merupakan perbuatan yang sangat tercela. Dan merupakan salah satu aksi terorisme keji yang menargetkan rumah ibadah."

 

Selain itu Al-Azhar juga menyatakan sikap resminya terhadap konspirasi untuk mencaplok tanah Palestina. Al-Azhar juga menolak setiap konspirasi aneksasi wilayah Palestina, serta pengaburan jati diri kota Yerusalem.

 

(T.RS)

 

Nuruddin Jamal El-Harazin

leave a reply